Diam

Posted: February 23, 2018 by Eva in Puisi

Perawakannya gempal dan beruban

Menyetir dengan fokus ke depan

Melaju kencang menerobos jalanan

Usai turun hujan

 

Mikrolet hijau ini berebut jalan

Dengan truk dan beragam kendaraan

Lampu berkilauan di sepanjang jalan

Kian lama kian benderang

 

Aku duduk di kursi depan

Melihat kiri kanan

Akan tetapi Bapak sopir mikrolet ini

Tetap diam sampai tujuan

 

Tak sepatah katapun terucap

Kecuali lokasi tujuan penumpang

Baginya diam adalah pilihan

Bisa jadi diam adalah perlawanan

 

Kebon Nanas-Serpong

23 Februari 2018

Pukul 21.06

Comments are closed.